KESTIMBANGAN KIMIA
HCl
(aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O
(l)
CuSO4.5H2O
(s) → CuSO4 (s) + H2O (l)
CuSO4
(s) + H2O (l) → CuSO4.5H2O (s)
Ketika CuSO4.5H2O
(s) yang berwarna biru dipanaskan
dalam suatu wadah tertutup, lama-kelamaan akan berangsur-angsur memudar menjadi
padatan berwarna putih (CuSO4) dan akan terbentuk uap air (H2O)
pada bagian bawah penutup wadah. Namun, ketika uap air menetes jatuh pada
padatan CuSO4 akan diperoleh kembali padatan yang berwarna biru yang
menandakan terbentuknya CuSO4.5H2O (s) seperti sedia kala.
Selain reaksi Penguraian CuSO4.5H2O
(s), pembentukan gas amoniak (NH3)
juga merupakan contoh reaksi dapat balik.
N2
(g) + H2 (g) →NH3 (g)
NH3
(g) → N2 (g)
+ H2 (g)
Namun,
dalam praktiknya pembuatan amoniak (pada keadaan tertutup, suhu dan tekanan
tetap) ditemukan suatu kecenderungan bahwa ternyata laju reaksi pembentukan NH3
(ke kiri) sama dengan laju reaksi penguraian NH3 (ke Kanan). Dan
reaksi ini berlangsung secara terus menerus sehingga setiap komponen baik zat
pereaksi maupun zat hasil reaksi tetap ada. Reaksi dapat balik dengan kondisi
seperti ini dinamakan reaksi kesetimbangan
kimia. Penulisan Reaksi kesetimbangan di atas dapat disederhanakan menjadi:
N2
(g) + H2 (g)
NH3 (g)

Contoh
reaksi:
P
(g) + Q (g)
R (g) + S (g)

Keterangan:
P dan Q : Reaktan
R dan S : Produk
Gambar (a) : [Reaktan] < [Produk]
Gambar (b) : [Reaktan] = [Produk]
Gambar
(c) : [Reaktan]
> [Produk]
Reaksi
kesetimbangan kimia bersifat dinamis, artinya secara makroskopis kita tidak
melihat suatu perubahan apapun, sedangkan secara mikroskopis terjadi pergerakan
molekul-molekul yang berlangsung terus menerus.
Dalam
sistem kesetimbangan dinamis, reaksi yang menuju produk dan reaksi yang menuju
reaktan berlangsung secara bersamaan dengan laju yang sama sehingga konsentrasi
masing-masing zat dalam sistem kesetimbangan tidak berubah.
Jika kita dapat melihat sistem kesetimbangan dinamis
secara molekuler, akan tampak partikel-partikel dalam sistem kesetimbangan
tidak tetap sebagai pereaksi atau hasil reaksi, melainkan bereaksi terus dalam dua
arah secara dinamis. Pereaksi akan berubah menjadi hasil reaksi diimbangi oleh
hasil reaksi berubah menjadi pereaksi. Jadi, kesetimbangan kimia dikatakan
dinamis sebab secara molekuler (mikroskopik) zat-zat tersebut berubah setiap saat,
tetapi secara keseluruhan (makroskopik) tidak ada perubahan sifat fisik, baik
wujud maupun konsentrasi masing-masing zat.
|
Keadaan kesetimbangan dinamis dapat dianalogikan
sebagai seseorang yang berjalan di eskalator, tetapi arahnya berlawanan dengan
arah eskalator. Eskalator bergerak ke bawah dan orang tersebut bergerak ke atas
dengan kecepatan yang sama. Akibatnya, orang tersebut seperti berjalan di
tempat. Secara makrokospik, kedudukan orang tersebut tidak berubah sebab tidak
bergeser dari posisinya, tetapi secara mikroskopik terjadi perubahan terus
menerus, seperti ditunjukkan oleh gerakan eskalator yang diimbangi oleh gerakan
orang tersebut dengan kecepatan yang sama (perhatikan gambar di bawah ini).
1. Reaksi
berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi
pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Kecepatan
reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi kearah reaktan
(zat-zat pereaksi).
4. Tidak
terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat,
tetapiterjadi perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak
dapatdilihat).
5. Setiap
komponen tetap ada.
6.
Peka terhadap perubahan.
Berdasarkan wujudnya, Reaksi kesetimbangan dibagi menjadi
dua, yaitu:
1.
Kesetimbangan
Homogen
Kesetimbangan homogen adalah kesetimbangan kimia dimana
seluruh zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud sama.
Misalnya:
N2(g) + 3H2(g)
2
NH3(g)

Fe3+
(aq) + SCN- (aq)
FeSCN2+(aq)

2.
Kesetimbangan
Heterogen
Kesetimbangan heterogen adalah kesetimbangan kimia dimana
zat-zat yang terlibat dalam persamaan reaksi mempunyai wujud berbeda-beda.
Misalnya:
CaO(s)
+ SO2(g)
CaSO3(s)

Fe3O4(s) + 4CO(g)
3Fe(s)
+ 4CO2(g)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar