Gaya
Antarmolekul
Kehidupan manusia di dunia ini tidak
terlepas dari ikatan. Manusia selalu ingin berikatan, karena pada hakikatnya
manusia adalah mahluk sosial. Rasanya sangat sulit untuk terlepas dari ikatan,
misalnya ikatan persahabatan, persaudaraan dan bentuk ikatan lainnya. Begitu
pun halnya dengan atom dan molekul yang merupakan benda mati tidak luput dari
ikatan yang selanjutnya disebut sebagai ikatan kimia. Ikatan kimia antaratom
suatu molekul/senyawa yang telah kita pelajari adalah ikatan ionik dan ikatan
kovalen. Namun, tidak hanya dalam molekul tetapi antar molekul pun terdapat
ikatan atau lebih dikenal sebagai gaya antarmolekul. Gaya antarmolekul
diibaratkan seperti keluarga yang bersilaturahmi ke keluarga lain. Adanya
bentuk silaturahmi diakibatkan adanya konflik antara salah satu anggota
keluarga dengan salah satu anggota keluarga yang lain. Kelompok keluarga
merupakan bentuk analogi dari molekul. Jadi, gaya antarmolekul dapat diartikan
sebagai interaksi antaramolekul dalam suatu zat melalui gaya elektrostatik. Konflik antara kedua keluarga diibaratkan sebagai
gaya elektrostatik.
Perlu dicatat
bahwa gaya antarmolekul hanya berlaku untuk molekul-molekul kovalen
atau senyawa kovalen. Karena senyawa ion lebih cenderung membentuk kisi
Kristal. Secara umum gaya antarmolekul dibagi menjadi dua yaitu gaya van der
Walls dan gaya/ikatan hidrogen.
a.
Gaya van der
Walls
Gaya
van der Walls adalah gaya atau ikatan yang sangat lemah jika dibandingkan dengan
ikatan antaratom (ikatan ionik dan ikatan kovalen). Gaya van der Walls bekerja
jika jarak antarmolekul sudah sangat dekat, tetapi tidak melibatkan
terbentuknya ikatan antaratom. Secara umum, gaya van der Walls dibagi menjadi
3, yaitu gaya dipol-dipol, gaya imbas/induksi, dan gaya dispersi (gaya London).
1)
Gaya
dipol-dipol
Gaya
dipol-dipol terjadi pada molekul-molekul yang mempunyai dipol permanen atau
molekul polar. Antarksi antara kutub positif dari suatu molekul dengan dan
kutub negatif dari molekul yang lain kan menimbulkan gaya tarik-menarik yang
relatif lemah. Contoh: HCl
2)
Gaya Imbas
Gaya
imbas terjadi bila terdapat molekul dengan dipol permanen (molekul polar)
berinteraksi dengan molekul dengan dipol sesaat (molekul nonpolar). Adanya molekul-moekul
polar dengan dipole permanen akan menyebabkan imbasan dari kutub molekul polar
kepada mlekul nonpolar. Sehingga elektron-elektron dari molekul nonpolar
tersebut mengumpul pada salah satu sisi molekul (terdorong atau tertarik), yang
menimbulkan terjadinya dipol sesaat pada molekul nonpolar terebut. Contoh:
interaksi antara molekul H2O dengan molekul Cl2
3)
Gaya Dispersi
(gaya London)
Gaya
dispersi terjadi akibat adanya pergerakan elektron mengelilingi inti secara
acak, sehingga pada suatu saat elektron-elektron tersebut akan mengumpul pada
salah satu sisi atom molekul. Pengumpulan elektron pada salah satu sisi atom
molekul ini mengakibatkan terjadinya dipol. Pada sisi yang banyak elektron
tersebut menjadi bermuatan negatif, sedangkan pada sisi yang lain terjadi kutub
positif. Dipol ini akan menghilang atau berganti tempat (sisi) seiring dengan
terus berputarnya elektron. Oleh sifatnya yang hanya sesaat maka disebut dipol
sesaat.
b.
Ikatan
Hidrogen
Pengamatan terhadap titik didih hidrida
unsur-unsur pada setiap golongan mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan, seperti yang terlihat pada tabel berikut.
Tabel. Titik didih
molekul hidrida beberapa golongan (0C)
Jumlah elektron
|
Golongan IV A
|
Golongan VA
|
Golongan VI A
|
Golongan VII A
|
||||
10
|
CH4
|
-164
|
NH3
|
-33
|
H2O
|
+100
|
HF
|
+20
|
18
|
SiH4
|
-112
|
PH3
|
-87
|
H2S
|
-61
|
HCl
|
-85
|
36
|
GeH4
|
-90
|
AsH3
|
-55
|
H2Se
|
-41
|
HBr
|
-67
|
54
|
SnH4
|
-54
|
SbH3
|
-18
|
H2Te
|
-2
|
HI
|
-
|
Dari data tersebut tampak adanya suatu
penyimpangan terutama mulai dari hidrida golongan VA dan VIIA. Pada golongan
IVA perubahan titik didih yang semakin besar akibat adanya gaya van der Walls,
sebab semakin banyak elektron semakin besar volume molekul dan semakin tinggi
titik didihnya. Akan tetapi, mulai NH3 kemudian H2O dan
HF pada masing-masing golongan terdapat ketidaktepatan penjelasan tersebut.
Oleh karena itu, pasti ada gaya antarmolekul yang lain yang mirip dengan gaya
van der Walls yang bekerja pada molekul-molekul tersebut. Gaya yang bekerja
pada molekul-molekul tersebut adalah ikatan hidrogen.
Ikatan
hidrogen merupakan gaya tarik-menarik dipol-dipol dengan kekuatan besar. Ikatan
ini terjadi jika molekul polar mengandung satu atom hidrogen terikat pada atom
yang sangat elektronegatif seperti F, O,
dan N. ikatan kovalen polar
antara hidogen dan salah satu atom itu akan terpolarisasi dan tarikan antara
molekul-molekul itu cukup kuat. Ikatan hidrogen relatif lebih kuat daripada
gaya van der Walls. Contoh: interaksi antarmolekul HF, H2O, dan NH3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar