REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM
a. Reaksi Eksoterm
Reaksi
eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm , sistem
membebaskan energi, sehingga lingkungan mendapatkan kalor dari system dan
mengakibatkan suhu lingkungan naik. Entalpi sistem juga akan berkurang, artinya
entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu ,
perubahan entalpinya bertanda negatif.Dalam reaksi ini,
energy yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih kecil dari zat-zat
pereaksi.
b.
Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap
kalor. Dalam hal ini, energy yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih
besar dari zat-zat pereaksi. Pada reaksi endoterm, sistem menyerap
energi, sehingga lingkungan memberikan kalor pada system dan mengakibatkan
lingkungan menjadi dingin. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah.
Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr).
Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan
entalpi pereaksi (Hp-Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk
reaksi endoterm dapat dinyatakan:
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm
dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi.
Reaksi
Eksoterm dapat dilihat pada percobaan penambahan pita logam Mg dengan HCl.
Panas akan dilepaskan oleh hasil reaksi MgCl2 dan adanya gelembung H2
yang terbentuk. Reaksi lengkap:
Mg
+ HCl → MgCl2 + H2
+ panas
Sedangkan
untuk reaksi endoterm dapat dilihat pada percobaan Barium Hidroksida ditambah dengan
ammonium klorida yang menghasilkan barium klorida dan ammonium hidroksida.
Dinding tabung reaksi akan menjadi dingin dikarenakan penyerapan klaor oleh
system sehingga suhu lingkungan menjadi dingin.
Reaksi lengkap:
Ba(OH)2
+ 2NH4Cl → BaCl2.H2O + 2NH3
+ H2O + dingin