Rabu, 01 Oktober 2014

Termokimia 2



REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM

a.         Reaksi Eksoterm
              Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm , sistem membebaskan energi, sehingga lingkungan mendapatkan kalor dari system dan mengakibatkan suhu lingkungan naik. Entalpi sistem juga akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan entalpinya bertanda negatif.Dalam reaksi ini, energy yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih kecil dari zat-zat pereaksi.
 
 
b.        Reaksi Endoterm
                        Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Dalam hal ini, energy yang terkandung dalam zat-zat hasil reaksi lebih besar dari zat-zat pereaksi. Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi, sehingga lingkungan memberikan kalor pada system dan mengakibatkan lingkungan menjadi dingin. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (Hp-Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm dapat dinyatakan:
 
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi.

 
Reaksi Eksoterm dapat dilihat pada percobaan penambahan pita logam Mg dengan HCl. Panas akan dilepaskan oleh hasil reaksi MgCl2 dan adanya gelembung H2 yang terbentuk. Reaksi lengkap:
Mg + HCl  MgCl2 + H2 + panas
Sedangkan untuk reaksi endoterm dapat dilihat pada percobaan Barium Hidroksida ditambah dengan ammonium klorida yang menghasilkan barium klorida dan ammonium hidroksida. Dinding tabung reaksi akan menjadi dingin dikarenakan penyerapan klaor oleh system sehingga suhu lingkungan menjadi dingin.
Reaksi lengkap:
Ba(OH)2 + 2NH4Cl     BaCl2.H2O + 2NH3 + H2O + dingin