TERMOKIMIA
Pernahkah anda membakar kayu? Kayu yang terbakar dan lingkungan sekitarnya memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu ini mengakibatkan terjadinya perpindahan energi, yaitu dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Perpindahan energi akan terus berlangsung sampai tercapai suhu yang sama di antara dua benda tersebut. Energi yang dipindahkan inilah yang disebut dengan kalor.
A.
HUKUM KEKEKALAN
ENERGI
Energi
biasa didefinisikan sebagai
kemampuan untuk melakukan kerja. Kimiawan mendefinisikan kerja (work) sebagai perubahan energi yang langsung dihasilkan oleh
suatu proses. Energi kinetik –
energi yang dihasilkan oleh benda bergerak – adalah salah satu bentuk energi
yang menarik perhatian khusus dari para kimiawan. Bentuk energi yang lain
mencakup energi radiasi, energi termal, energi kimia, dan energi potensial.
Energi
radiasi (radiant energy),
atau energi matahari, berasal dari matahari dan merupakan sumber energi utama
dari bumi. Energi matahari memanaskan atmosfer dan permukaan bumi, merangsang
pertumbuhan tanaman melalui proses yang dikenal sebagai fotosintesis.
Energi
termal (thermal energy)
adalah energi yang berkaitan dengan gerak acak atom-atom dan molekul. Secara
umum, energi termal dapat dihitung dari pengukuran suhu. Makin kuat gerakan
atom-atom dan molekul dalam suatu materi, makin panas materi itu dan makin
besar energi termalnya.
Energi
kimia (chemical energy)
tersimpan dalam satuan struktur zat kimia; besarnya ditentukan oleh jenis dan
susunan atom-atom penyusunnya. Ketika zat-zat terlibat dalam reaksi kimia,
energi kimia dilepaskan, disimpan, atau diubah menjadi bentuk energi lainnya.
Energi
potensial (potential energy)
adalah energi yang tersedia akibat posisi benda. Sebagai contoh, karena
ketinggiannya, sebuah batu di puncak bukit memiliki energi potensial lebih
besar dan akan membuat percikan yang lebih besar bila jatuh ke dalam air
dibanding batu serupa yang letaknya lebih di bawahnya.
Semua bentuk energi pada prinsipnya dapat diubah dari
satu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya. Misal, ketika kita berolah
raga, energi kimia yang tersimpan dalam
tubuh digunakan untuk menghasilkan energi kinetik. Walaupun energi dapat
memiliki berbagi bentuk yang berbeda yang dapat diubah, ilmuwan telah
menyimpulkan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Ketika
satu bentuk energi hilang, bentuk energi yang lain (dengan besar yang sama)
pasti akan terbentuk. Asas ini dirangkum hukum
kekekalan energi (law of conservation of energy) yang menyatakan bahwa :
"Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang
lain."
Nilai energi (E) tidak dapat
diukur, yang menjadi perhatian adalah pada perubahan
energi, ΔE, yang besarnya tidak tergantung pada jalannya proses tetapi pada
keadaan awal dan keadaan akhir.
ΔE = Eakhir - Eawal
Hampir semua reaksi kimia menyerap
atau menghasilkan (melepaskan) energi, umumnya dalam bentuk kalor. Kalor (heat) adalah perpindahan energi termal antara dua benda yang
suhunya berbeda. Kita sering mengatakan “aliran kalor” dari benda panas ke
benda dingin. Walaupun kalor itu sendiri mengandung arti perpindahan energi,
kita biasanya menyebut kalor diserap atau
kalor dibebaskan ketika menggambarkan
perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. Ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia
disebut termokimia
(thermochemistry).
A.
SISTEM DAN
LINGKUNGAN
Untuk menganalisis perubahan energi
yang berkaitan dengan reaksi kimia kita pertama-tama harus mendefinisikan sistem (system) adalah bagian tertentu dari alam yang menjadi
perhatian kita. Untuk kimiawan, sistem biasanya mencakup zat-zat yang
terlibat dalam perubahan kimia dan fisika. Sisa
alam yang berada di luar sistem disebut lingkungan (surrounding). Sebagai contoh pada reaksi antara logam
kalsium dengan air yang berlangsung dalam gelas kimia, logam kalsium dan air
merupakan sistem reaksi. Gelas
kimia, suhu udara, dan tekanan udara di sekitarnya adalah lingkungannya.
Sistem dapat dibedakan menjadi tiga
macam berasarkan interaksinya dengan lingkungan yaitu sistem terbuka, sistem
tertutup, dan sistem terisolasi.
1.
Sistem Terbuka
Suatu sistem
disebut sistem terbuka apabila antara sistem dan lingkungannya dapat terjadi
perpindahan energi dan materi. Salah satu contoh reaksi yang berlangsung dalam
sistem terbuka adalah ketika kalian melarutkan garam dapur di beker gelas yang
terbuka.
2.
Sistem Tertutup
Sistem tertutup
adalah sistem yang tidak memungkinkan untuk terjadi perpindahan materi, tetapi
dapat terjadi perpindahan energi antara sistem dan lingkungan. Misalnya
mengamati perubahan panas pada reaksi pelartan di tempat beker gelas yang
tertutup. Pada keadaan itu materi tidak dapat keluar atau masuk beker gelas,
karena beker gelas dalam keadaan tertutup. Energi masih dapat keluar masuk
beker gelas tersebut, hal ini ditandai dengan panas yang menempel pada dinding
beker gelas atau sebaliknya energi panas dapat dialirkan ke dalam sistem
tersebut dengan cara dipanaskan di atas nyala api.
3.
Sistem
Terisolasi
Sistem terisolasi adalah sistem yang
tidak memungkinkan terjadinya perpindahan materi maupun energi antara sistem
dan lingkungannya. Misalnya air dalam termos air panas yang masih baik. Air
panas yang disimpan dalam termos diharapkan tidak mengalami perubahan panas dan
volume air tidak berkurang, artinya baik materi maupun energi panas tidak
mengalami perubahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar