Senin, 08 September 2014

HIDROKARBON 2



STRUKTUR DAN TATA NAMA SENYAWA ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA
        Secara umum, hidrokarbon digolongkan menjadi 3, yaitu hidrokarbon alifatik (lurus atau bercabang), alisiklik (rantai tertutup), dan hidrokarbon aromatik (rantai tertutup). Selain berdasarkan bentuk rantai karbonnya, hidrokarbon juga dapat dibedakan berdasarkan jenis ikatan antaratom C dalam rantai karbon, yaitu hidrokarbon jenuh (memiliki ikatan tunggal) dan hirokarbon tak jenuh (memiliki satu atau lebih ikatan rangkap). Jenis hidrokarbon:
a.         Hidrokarbon alifatik, terdiri atas:
1)        Alkana; berupa hidrokarbon jenuh, hanya memiliki ikatan tunggal C – C.
2)        Alkena; berupa hidrokarbon tak jenuh, memiliki minimal 1 ikatan rangkap dua, C = C.
3)        Alkuna; berupa hidrokarbon tak jenuh, memiliki minimal 1 ikatan rangkap tiga, 
b.        Hidrokarbon alisiklik; mempunyai rantai tertutup, dapat berupa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh.
c.         Hidrokarbon aromatik; mempunyai rantai tertutup membentuk cincin benzena, berupa hidrokarbon tak jenuh.

1)   Alkana
a)    Rumus Umum
Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa alkana atau parafin. Rumus umum alkana:
CnH2n+2

b)    Tata Nama
Untuk rantai karbon tidak bercabang
1)       Hitung jumlah atom C-nya.
2)       Tuliskan nama awal berdasarkan jumlah atom C-nya, kemudian tambahkan akhiran –ana.
3)       Penamaan alkana sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki dan diberi awalan n (n = normal).
       Contoh:
       a. CH3 - CH2 - CH2 - CH3 = n-butana
       b. CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3 = n-heksana

Untuk rantai karbon bercabang
1)       Tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang. Beri nomor pada rantai induk, sehingga cabang mempunyai nomor sekecil mungkin.
2)       Rantai induk diberi nama alkana sesuai dengan jumlah atom C yang dimiliki oleh rantai induk.
3)       Cabang merupakan gugus alkil (dengan rumus umum –CnH2n+1) dan diberi nama.
4)       Jika terdapat 2 atau lebih jenis alkil, nama-nama alkil disusun menurut abjad/alfabet
5)       Jika terdapat lebih dari 1 alkil sejenis:
·    Jika terdapat 2 gugus alkil dengan nomor yang sama, maka nomor tersebut harus      diulang
·    Beri awalan di, tri, tetra, dan seterusnya pada nama gugus alkil sesuai jumlahnya alkil sesuai jumlah atom C dalam cabang tersebut.



Perhatikan beberapa aturan tambahan berikut:

1.   Nomor posisi dan nama gugus dipisahkan oleh garis, misalnya 2-metil, 3-etil, dan seterusnya.

2.  Nama gugus dan nama rantai induk disatukan (tidak dipenggal). Contoh:        metilheksana bukan metil heksana, etilpentana bukan etil pentana.

3.   Jika terdapat lebih dari dua nomor berurutan maka penulisan nomor dipisah oleh   koma. Contoh: 3,3-dimetil atau 1,2,3-trietil, dan seterusnya.
 
Contoh:
                        Rantai utama                      : butane
                        Gugus alkil (cabang)          : metil
                        Nomor cabang                    : 2
                        Namanya                            : 2-metilbutana

 
 
                        Rantai utama                      : Pentana
                        Gugus alkil (cabang)          : metil
                        Nomor cabang                    : 3
                        Namanya                            : 3-metilpentana


                  

Rantai utama                      : Pentana
                        Gugus alkil (cabang)          : metil
                        Nomor cabang                    : 2, 3
                        Namanya                            : 2,3-dimetilpentana



                           
                        Rantai utama                      : Pentana
                        Gugus alkil (cabang)          : metil
                        Nomor cabang                    : 2,2,4
                        Namanya                            : 2,2,4-timetilpentana


                  
                       
 Rantai utama                     : heksana
                        Gugus alkil (cabang)          : metil, etil
                        Nomor cabang                    : 2, 4 (metil) dan 3 (etil)
                        Namanya                            : 3-etil-2,4-dimetilheksana

2)   Alkena
a)    Rumus Umum
Alkena adalah hidrokarbon alifatik yang mengandung ikatan rangkap dua C=C. Adanya ikatan rangkap menyebabkan jumlah atom H pada alkena tidak maksimum seperti pada alkana. Rumus umum alkena:
CnH2n
 
   b)    Tata Nama
1)       Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap C=C. Nama rantai induk berasal dari nama alkana, dengan akhiran –ana diganti menjadi –ena
2)       Rantai induk diberi nomor sedemikian sehingga atom C pertama yang terikat ke ikatan C=C memiliki nomor sekecil mungkin.
3)       Ketentuan lain sama dengan tata nama alkana
Contoh:

3)   Alkuna
a)   Rumus Umum
Alkuna termsuk hidrokarbon tak jenuh, karena tidak mengandung jumlah atom H maksimum seperti alkana. Alkuna memiliki setidaknya satu ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna:
CnH2n-2
 
 b)   Tata Nama
1)     Rantai induk adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap . Nama rantai induk berasal dari nama alkana, dengan akhiran –ana diganti menjadi –una
2)       Rantai induk diberi nomor sedemikian sehingga atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap tiga      memiliki nomor sekecil mungkin.
3)       Ketentuan lain sama dengan tata nama alkana
Contoh:
Gugus Alkil
Setiap cabang pada rantai induk disebut gugus alkil. Gugus alkil merupakan  alkana yang kehilangan 1 atom H-nya, dengan rumus umum:   
CnH2n+1

Tabel. Nama gugus-gugus alkil pada rantai induk alkana

 SOAL LATIHAN 1

 Jawaban:
 a.    2,2,3-trimetilbutana
 b.    3-metilheksana
 c.    2,3-dimetilpentana

SOAL LATIHAN 2

  Jawaban:
   a.    3-metil-1-butena  atau  3-metilbutena
   b.    2,3-dimetil-2-butena
   c.    2-metil-3-heksena

SOAL LATIHAN 3 

 Jawaban:
   a.    4-metil-2-pentuna
   b.    2-metil-3-heksuna

sabrianto_saber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar